Inilah Penyebab Sesak Napas Setelah Makan


Sesak napas adalah kondisi medis yang biasanya disebabkan oleh kualitas udara yang buruk, suhu yang ekstrim, olahraga berat tanpa istirahat, berada di ketinggian, dan penyakit tertentu. Namun, beberapa orang mungkin mengalami sesak napas setelah makan. Bagi Anda yang bertanya-tanya mengapa dada terasa sesak setelah makan, ketahuilah bahwa ada sejumlah kondisi medis yang dapat menyebabkan hal ini. Mari kita pelajari tentang berbagai penyebab sesak napas setelah makan dan cara mengatasinya.

Penyebab Sesak Nafas Setelah Makan yang Harus Diwaspadai

Dari alergi makanan, GERD hingga penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), berikut penyebab sesak napas setelah makan yang harus diwaspadai.

Alergi Makanan

Salah satu penyebab paling umum dari sesak dada setelah makan dan kesulitan bernapas adalah alergi makanan. Gejala dapat muncul beberapa menit atau jam setelah makan makanan yang memicu alergi.

Kondisi ini membutuhkan perhatian medis segera. Cara terbaik untuk menghindari reaksi alergi makanan adalah dengan menghindari makanan pemicunya. Karena belum ada obat yang bisa menyembuhkan alergi makanan.

Menghirup partikel makanan

Terkadang beberapa orang bisa menghirup partikel makanan atau cairan saat makan. Kondisi ini dikenal sebagai aspirasi paru atau aspirasi paru. Namun, mereka mungkin masih mengalami sesak napas dan sakit tenggorokan sesudahnya.

Di sisi lain, jika kondisi ini terjadi pada orang dengan paru-paru yang tidak sehat, mereka mungkin mengalami kesulitan mengeluarkan partikel makanan ini dan dapat mengembangkan pneumonia aspirasi. Pengobatan pneumonia aspirasi didasarkan pada tingkat keparahan dan kesehatan pasien. Dokter biasanya dapat memberikan antibiotik untuk mengobati infeksi yang terjadi.

GERD

GERD dapat menyebabkan sesak di dada setelah makan. Kelemahan otot antara kerongkongan dan lambung dapat menyebabkan isi lambung bergerak ke arah yang salah. GERD juga menimbulkan gejala lain, seperti rasa panas di dada hingga perasaan ada makanan yang tersangkut di tenggorokan.

Beberapa obat yang dapat digunakan untuk mengobati GERD antara lain antasida yang dapat menetralkan asam lambung dan penghambat pompa proton (lansoprazole dan omeprazole), yang dapat menurunkan produksi asam lambung.

Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK)

Penyakit paru obstruktif kronik atau PPOK adalah penyakit paru-paru progresif yang dapat mempersulit tubuh untuk mengambil dan mengeluarkan udara dari paru-paru.
Sesak nafas yang dialami oleh penderita PPOK dapat membuat mereka merasa lelah. Kondisi ini bisa membuat aktivitas sehari-hari terasa berat.

Selain itu, bernapas dan pada saat yang sama mencerna makanan menghabiskan banyak energi. Inilah sebabnya mengapa penderita PPOK mungkin mengalami sesak napas setelah makan. Saat perut penuh atau perut kembung, rasa sesak napas bisa bertambah parah pada penderita PPOK.