Apakah Baik Bayi Tidur Tidak Menggunakan Bantal ?


Bayi disarankan untuk tidur tidak memakai bantal sampai usia balita, bahkan sebaiknya sampai 18 bulan atau lebih. Untuk usia tersebut, ada lebih banyak manfaat bagi bayi untuk tidur tanpa bantal.

Manfaat menidurkan bayi tanpa bantal

Jika Anda baru lahir, sebaiknya jangan biarkan bayi Anda tidur di atas bantal dewasa. Ini karena tempat tidur orang dewasa, seperti bantal, bantal, atau selimut, membawa risiko berbahaya yang dapat mengancam jiwa.

Mencegah Kepala Jadi Datar

Keuntungan lain dari tidur tanpa bantal adalah mencegah kepala jadi datar atau plagiocephaly. Juga dikenal sebagai peyang, kondisi ini ditandai dengan kepala bayi tampak rata di satu sisi atau satu sisi kepala. Flathead syndrome bisa disebabkan oleh posisi kepala bayi yang salah saat tidur di atas bantal.

Mencegah Infeksi Bakteri

Bantal dan sarung bantal yang jarang diganti juga bisa menjadi tempat berkembang biaknya bakteri, termasuk bantal untuk bayi. Penumpukan bakteri dan kotoran ini dapat mengenai kulit halus bayi dan menyebabkan infeksi pada kulit bayi.

Untuk itu, Anda sebaiknya tidak memberikan bantal bayi sampai mereka berusia tiga tahun. Jenis bantal bayi yang bisa digunakan. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, ada banyak manfaat bagi bayi untuk tidur tanpa bantal.

Namun, jika Anda bersikeras menggunakan bantal bayi untuk si kecil, setidaknya Anda harus menunggu hingga ia berusia 12 bulan. Pastikan juga Anda memilih bantal bayi yang tepat.

Tujuan penggunaan bantal bayi bukan untuk mengangkat kepala. Tapi untuk menjaga posisi kepala bayi saat tidur agar tetap di tempatnya.

Dengan menggunakan bantal bayi yang tepat, kepala bayi tidak akan miring ke kiri atau ke kanan untuk menghindari sindrom flathead pada bayi.

Bantal yang baik untuk bayi memiliki kriteria yang berbeda dengan bantal yang biasanya digunakan oleh orang dewasa atau anak yang lebih besar.

Bantal bayi hanya memiliki tonjolan yang tidak terlalu besar di sekitar kepala. Benjolan ini berfungsi untuk menahan kepala pada tempatnya.
Selain itu, bantal bayi juga harus terbuat dari bahan yang tidak panas dan dapat menyerap udara dengan baik. Fitur ini dimaksudkan untuk memudahkan bayi bernapas meski sebagian wajahnya menekan bantal.

Berbagai Penyebab Bayi Berkeringat Saat Tidur


Tidak hanya orang dewasa yang bisa berkeringat di malam hari, bayi juga bisa mengalaminya. Namun, ada juga sejumlah kemungkinan penyebab bayi berkeringat yang memerlukan perhatian khusus.

Berbagai Penyebab Bayi Berkeringat Saat Tidur

Inilah penyebabnya:

Menangis dan buang air besar di malam hari

Menangis dan buang air besar di malam hari bahkan dapat menyebabkan bayi Anda banyak berkeringat saat tidur. Pasalnya, menangis membutuhkan banyak energi.

Selain berkeringat, wajah bayi juga bisa memerah jika menangis dan rewel di malam hari. Jika ini penyebab bayi berkeringat saat tidur, keringat di tubuhnya akan hilang begitu ia tenang dan kembali tidur.

Pakaian dan selimut terlalu tebal

Tak sedikit orang tua yang menyediakan baju bayi dan selimut tebal agar ruangan tetap hangat. Namun hati-hati, karena pakaian dan selimut yang terlalu tebal dapat menyebabkan bayi Anda banyak berkeringat saat tidur.

Selain panas, bayi mungkin merasa tidak nyaman karena kulitnya tidak bisa bernapas. Jika selimut terlalu panjang atau terlalu tebal, jangan kaget melihat kaki bayi Anda berkeringat.

Jika ini penyebabnya, usahakan untuk memilih pakaian dan selimut yang tidak terlalu tebal, namun tetap membuat tubuh bayi tetap hangat.

Sedang dalam fase tidur nyenyak

Bayi baru lahir menghabiskan sebagian besar waktunya untuk tidur. Durasi setiap tidur cukup singkat (3-4 jam), tetapi dilakukan secara teratur.

Selama tidur, bayi melewati beberapa tahap tidur, termasuk tidur nyenyak. Tahap ini dapat menyebabkan bayi berkeringat saat tidur dan bangun dalam keadaan basah. Hal ini dianggap normal dan tidak perlu dikhawatirkan.

Pilek, demam atau infeksi

Jika bayi Anda tidak banyak berkeringat, tetapi tiba-tiba mulai berkeringat saat tidur, itu bisa berarti ia sedang pilek atau infeksi. Biasanya, demam merupakan gejala infeksi.

Karena itu, cobalah untuk memantau suhu tubuhnya. Jika suhu anak Anda tinggi, segera bawa ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Apnea Tidur

Sleep apnea adalah kondisi medis yang dapat menyebabkan pasien berhenti bernapas selama 20 detik atau lebih saat tidur. Tidak hanya orang dewasa, bayi pun bisa mengalaminya.

Sleep apnea pada bayi biasanya terjadi saat lahir. Namun, tidak banyak yang tahu bahwa kondisi ini bisa menyebabkan bayi berkeringat sepanjang waktu saat tidur.

Menurut sebuah penelitian, sleep apnea lebih sering terjadi pada bayi prematur. Studi lain menemukan bahwa sleep apnea dapat terjadi pada bayi jika mereka terlalu panas.

Hiperhidrosis

Hiperhidrosis adalah suatu kondisi yang terjadi ketika tubuh berkeringat secara berlebihan, bahkan pada suhu yang rendah.

Kondisi ini dapat terjadi pada bagian tubuh tertentu, seperti tangan, ketiak, dan kaki, atau pada bagian tubuh yang berbeda secara bersamaan.

Hiperhidrosis terjadi tidak hanya saat bayi tertidur, tetapi juga saat bayi terjaga. Jika bayi Anda banyak berkeringat saat kedinginan, ada baiknya Anda membawanya ke dokter untuk pemeriksaan.